Menaker Ida Fauziyah: Meritokrasi Akan Tangkis Nepotisme dan Primordialisme dalam Manajemen ASN

Berita
09 Dec 2021 - 01:57
Share

Kementerian Ketenagakerjaan berhasil meraih kategori Sangat Baik penerapan sistem merit dengan nilai 333. Capaian tersebut menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, merupakan buah kerja keras semua jajarannya. 

"Apresiasi yang diberikan kepada Kementerian ketenagakerjaan dalam mencapai penerapan sistem merit dengan kategori Sangat Baik merupakan buah kerja keras seluruh jajaran di Kementerian Ketenagakerjaan yang sudah berkomitmen untuk melaksanakan manajemen ASN. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari komitmen instansi pemerintah untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dan pembinaan dengan KASN dalam melaksanakan sistem merit," terang Ida dalam testimoninya saat Anugerah Meritokrasi, Selasa (7/12/2021). 

Salah satu Menteri di Kabinet Indonesia Maju itu melanjutkan, pengembangan SDM aparatur di Indonesia saat ini sejatinya mengalami transformasi menuju ke arah lebih baik. Pengembangan kompetensi menjadi kunci penting dalam pelaksanaan sistem merit. Maka dari itu, Ida mendorong setiap instansi di pusat dan daerah wajib menerapkan sistem merit sebagaimana amanat Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014. Penerapan sistem merit dengan memenuhi standar kompetensi yang diperlukan akan berkontribusi baik bagi organisasi. 

Di samping itu, Menteri Tenaga Kerja mengatakan, keberhasilan meritokrasi akan mengurangi intervensi politik dalam manajemen ASN. Dengan demikian, akan melindungi ASN dari hal-hal yang bertentangan dari prinsip sistem merit, yakni nepotisme dan primordialisme. 

"Meritokrasi adalah sistem yang menekankan kepantasan atau kelayakan seseorang dalam mendudukuki posisi tertentu. Dengan sistem merit, diharapkan celah korupsi dalam pengisian jabatan dapat dihindari," jelas Menaker.  (NQA/HumasKASN)