Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tahun ini secara langsung memberikan penghargaan sistem merit kategori Sangat Baik kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam Anugerah Meritokrasi di Surabaya. Jawa Tengah berhasil meraih nilai akhir 335, 5 yang merupakan akumulasi dari delapan aspek sistem merit, mulai dari Perencanaan Kebutuhan hingga Sistem Informasi.
Atas keberhasilan tersebut, Gubernur Ganjar kemudian memberikan testimoninya terkait pelaksanaan sistem merit dan kolaborasi pihaknya dengan KASN. Menurutnya, kelahiran KASN sejatinya difungsikan sebagai wasit supaya torpedo intervensi politik yang berujung pada jual beli jabatan, dapat ditekan.
"KASN saya kira punya dua fungsi. Satu, melakukan fungsi kewasitan sehingga punya peluit untuk menyemprot mereka yang offside. "Kedua, (menjadi) lembaga konsultan karena harus ada konsultansi proses yang mesti dilakukan," sebut Ganjar, Selasa (7/12/2021).
Gubernur menambahkan, jika intervensi politik sudah melewati batas rambu-rambu yang ada, maka meritokrasi tidak dapat bekerja dengan baik. Hal itu tentunya akan merugikan para ASN karena mereka tidak memiliki kepastian karier yang jelas. Kondisi tersebut umumnya terjadi selepas pilkada di mana tampuk kepemimpinan tertinggi berganti. Maka dari itu, ia turut mendorong segenap pemkab/pemkot untuk membangun sistem merit.
"Kasih kesempatan kepada mereka yang credible, berintegritas, kompeten, untuk duduk. Tidak lagi kita memikirkan soal like and dislike. Intervensi politik seringkali muncul karena balas jasa. Merit sistem ini kita dorong agar mengurangi cerita balas jasa," pesan Ganjar saat ditemui awak media.
Sementara itu, pada 2021 ini KASN dengan penegakan meritokrasinya telah berhasil mengembalikan 335 ASN kepada jabatan mereka. ASN-ASN tersebut sempat kehilangan jabatan karena manajemen ASN yang terintervensi kepentingan politik. Itu menjadi bukti bahwa berlangsungnya meritokrasi secara baik dapat memberikan perlindungan terhadap karier ASN. (NQA/HumasKASN)