Irham Dilmy dalam sambutannya memberikan apresiasi dan penghargaan atas upaya bersama antara KASN dan USAID dalam mendorong business process terkait tugas dan fungsi KASN dalam mengelola sistem merit, terutama seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) yang melibatkan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah.

“Dalam beberapa hal, kita perlu mencoba mempercepat proses kinerja yang ada di KASN. Karena selama ini kita masih menggunakan cara manual untuk laporan, pengaduan, penyelidikan, juga dalam proses monitoring dan evaluasi pemberian rekomendasi, serta laporan hasil pengisian jabatan tinggi,” tutur Irham Dilmy.

Sementara itu, Komisioner KASN yang membidangi monitoring dan evaluasi Waluyo mengungkapkan, SIJAPTI merupakan wujud nyata dari proses e-govermance KASN yang dihasilkan dari kerjasama KASN dan USAID. Waluyo mengharapkan aplikasi itu dapat beroperasi secara optimal dan efektif, sehingga dapat mengurangi anggaran perjalanan dinas pemerintah daerah ke KASN.

“Dengan adanya SIJAPTI, ke depannya diharapkan KASN ini tidak lagi menjadi wisata dinas bagi ASN yang berada di daerah . Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah (PR) tim pokja Monev pada proses selanjutnya apakah power support sudah cukup atau perlu ditambah dalam pelaksanaan monitoring SIJAPTI, kita perlu bahas kembali,” tegas Komisioner Waluyo.

Dalam paparannya fasilitator USAID CEGAH Silvi Martina mengharapkan aplikasi SIJAPTI dan handbooknya dapat mempermudah pelaksanaan seleksi terbuka JPT. SIJAPTI, kata Silvi, menjadikan UU ASN sebagai landasan utama dalam pembuatan aplikasinya, yang dimulai sejak bulan November 2016 yang sampai saat ini masih terus mengalami proses perbaikan.

"Handbook ini diharapkan dapat membantu  dalam proses seleksi JPT" ungkap Silvi. Workshop tersebut dihadiri oleh Komisioner, Asisten komisioner, sekretariat KASN dan Tim USAID CEGAH (Ari&Tari)