Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) melangsungkan focus group discussion (FGD) terkait pembangunan proses kolaborasi pengawasan dan pembinaan sistem merit di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Senin (27/6/2022). FGD ini menurut Komisioner KASN, Mustari Irawan, menjadi salah satu rangkaian dari lima tahapan yang akan dilakukan. 

"Tujuannya [adalah] pengumpulan masukan dari pakar dan peserta untuk bahan penyusunan proses bisnis kolaborasi kerja pengawasan dan pembinaan sistem merit yang akan disusun oleh KASN. Keluaran dari FGD ini [yaitu] identifikasi masukan untuk kebutuhan penyusunan proses bisnis kolaborasi kerja pengawasan dan pembinaan sistem merit ke depannya yang akan dilakukan oleh KASN," jelas Komisioner dalam sambutannya. 

Dalam FGD ini, hadir beberapa narasumber, yakni Direktur Kinerja ASN BKN Achmad Slamet Hidayat, Auditor Kepegawaian Ahli Madya BKN Yosua Jaya Edy, Erna Irawati dari Pusat Pembinaan Program & Kebijakan Bangkom ASN LAN, dan Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Muhamad Imam Alfie Syarien.

Pada paparannya Achmad Slamet menerangkan model ADKAR terkait manajemen perubahan dalam pembinaan sistem manajemen kinerja. Model tersebut terdiri atas lima unsur, yaitu (a) Awareness of the need for change (kesadaran akan kebutuhan untuk perubahan); (b) Desire to participate dan support change (keinginan untuk berpartisipas dan mendukung perubahan); (c) Knowledge on how to change (pengetahuan bagaimana untuk berubah); (d) Ability to implement required skills and behaviors (Kemampuan untuk mengimplementasikan kemambuan dan sikap yang dibutuhkan), dan Reinforcement to sustain the change (penguatan untuk mempertahankan perubahan). 

Forum kemudian menyimpulkan beberapa hal, salah satunya adalah sampai sejauh ini sudah dilakukan kerja sama dengan berbagai instansi terkait pengawasan sistem merit.  Namun, masih dibutuhkan bentuk kolaborasi yang lebih konkret supaya implementasinya makin cepat dalam membangun tatanan birokrasi yang baik. (jkh/nqa)