Memasuki bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengingatkan supaya semangat kerja dan melayani para ASN tidak kendur. Seperti diibaratkan mengikuti pelatihan selama sebulan, sudah semestinya mereka yang berpuasa akan menjadi pribadi yang lebih baik. 

"Jangan sampai pelajaran yang kita dapatkan sebulan, tidak menghasilkan apapun di dalam kehidupan berikutnya. Jadi, semangat kerja, produktivitas, dan lain sebagainya, tidak boleh berkurang, tidak boleh kendor karena alasan puasa. Justru puasa adalah momen bagi kita untuk memiliki semangat yang meningkat dan produktivitas yang lebih baik," terang Agus dalam amanatnya pada apel rutin KASN, Senin (4/4/2022). 

Ketua KASN juga menambahkan, orang yang berpuasa tidak boleh menuntut macam-macam kepada pihak lain, misalnya menutut semua tempat makan harus tutup . Justru mereka yang berpuasalah yang dituntut untuk tepa selira (tenggang rasa), toleran, menahan diri, dan menghormati sesama. 

Sebab, pada hakikatnya tidak semua orang memiliki kewajiban berpuasa. Sebagai contoh, ada orang tua yang uzur yang mungkin tidak kuat puasa; ada ibu yang sedang hamil dan tidak memiliki kewajiban puasa; ada orang sakit yang memang tidak mampu berpuasa; ada anak-anak balita; musafir; dan juga ada non muslim yang tidak berkewajiban berpuasa. Merekalah yang justru harus dihormati. "Karena memang perintahnya kepada orang puasa, (adalah) untuk berbuat lebih baik, termasuk di dalamnya toleransi dan tepa selira."

"Sekali lagi, marilah kita bersama-sama menjalankan puasa dengan baik dan khusyuk, dan tidak boleh mengendurkan semangat bekerja dan melayani dan tetap jaga produktivitas dengan baik. Mudah-mudahan dengan semangat kerja yang baik, maka kualitas puasa kita menjadi lebih baik," Ketua KASN berpesan. (NQA/HumasKASN)