Harapkan Pansel Berkualitas, KASN dan APSC kerjasama Pelatihan Bagi Calon Tim Pansel

Berita
01 Nov 2016 - 12:39
Share

 yang diperuntukkan bagi para calon panitia seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) di instansi pemerintah baik pusat maupun daerah dengan tujuan mengembangkan sistem merit agar berjalan lebih optimal dan efektif di Indonesia

Pelatihan yang dikemas dalam bentuk workshop bertajuk "Getting That Selection Right" tersebut dibuka oleh Wakil Ketua KASN Irham Dilmy di Hotel A-one, Jalan Wahid Hasyim, pada Senin 31 Oktober 2016. Workshop akan berlangsung selama 4 hari, dan dibagi menjadi dua gelombang dengan masing-masing waktu pelatihan selama dua hari.

Dalam pengantar singkatnya, Wakil Ketua Komisioner KASN Irham Dilmy menyampaikan pentingnya pelatihan itu bagi calon panitia seleksi terbuka untuk menambah wawasan dan pengetahuannya mengenai sistem merit di birokrasi pemerintah. Harapannya ke depan, lanjut Irham, Indonesia memiliki keseragaman dalam kualitas sertifikasi dan quality control penyelenggaran seleksi terbuka JPT, meskipun terdapat kompetensi sosio kultural yang menjadi ciri khas bagi setiap daerah.

"Terkadang merit system hanya terlihat dari luar atau fasadnya saja, tetapi di dalamnya tetap spoiled system. Dimana jabatan ditentukan dari dalam atau dari atas," ungkap Irham Dilmy.

FILE0013edit20x10  WhatsApp Image 2016 11edit20x15

Irham mengingatkan, pada era birokrasi pemerintah yang modern, sistem merit dan seleksi terbuka menjadi keharusan dan tolak ukur dalam mencari orang terbaik untuk suatu posisi tertentu. Irham tidak menampik pendapatan suatu jabatan merupakan amanat dari Tuhan, tetapi manusia diwajibkan berusaha mencari sosok yang berkompeten dan layak menduduki jabatan tersebut.

"Di kota Pariaman, Sumatera Barat, bahkan sampai 3 kali kesempatan pendaftaran diperpanjang, tapi tetap saja hanya dua orang yang mendaftar. Karena ada penilaian jabatan adalah amanat dari Tuhan," jelas Wakil Ketua KASN Irham Dilmy.

Dalam kesempatan yang sama, narasumber dari APSC Helen Woittiez mengaku dirinya telah bekerja pada pemerintah Australia selama 15 tahun terakhir, dan bersama APSC berpartisipasi aktif dalam membantu negara-negara di Asia Pasifik untuk mengembangkan sistem merit dalam birokrasi pemerintahan. (fik/bop)