Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) bersama Kementerian Luar Negeri RI menggelar diskusi kelompok terpumpun (FGD) Penerapan Sistem Merit bagi ASN di kawasan Australia dan Selandia Baru, Selasa (5/9/2023). Menurut Komisioner KASN Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah 1, Sri Hadiati Wara Kustriani, kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian dari monitoring dan evaluasi serta mystery shopping penilaian penerapan sistem merit di Kementerian Luar Negeri RI. KASN ingin melihat apakah penerapan sistem merit juga diimplementasikan oleh pegawai di kantor perwakilan RI, tidak hanya di kantor pusat Kementerian Luar Negeri RI saja.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, menyambut baik FGD tersebut. Ia berharap, dalam FGD yang turut membuka kesempatan untuk dengar pendapat dari para ASN, dapat memberikan pemahaman secara merata bagi mereka yang ditempatkan di kantor perwakilan RI terkait penerapan sistem merit dan upaya peningkatan kualitas manajemen ASN. Termasuk salah satunya adalah rencana pengembangan karier pegawai lewat manajemen talenta yang akan segera diterapkan di Kementerian Luar Negeri RI.
Sebagai informasi, dalam agenda tersebut juga dilakukan studi banding dengan rekanan yang membidangi manajemen SDM di Australia dan Selandia Baru, yakni:
Studi Banding ke Australian Public Service Commission (APSC) dan Merit Protection Commission (MPC)
Perwakilan Indonesia diterima oleh Mark Davidson dan Mr. Daryl Nickols dari MPC dan Ms. Jane Worral, Ms. Lidija Cleverley, Ms. Pajaree Suwannakarn, Ms. Andrea Garcia Mallarino dari APSC. Kedua pihak menjelaskan bagaimana perannya dalam membuat kebijakan serta mengelola manajemen SDM termasuk manajemen talenta.
Studi Banding ke Ministry of Foreign Affairs and Trade New Zealand (MFAT NZ)
Pada studi banding ini, perwakilan Indonesia diterima oleh Head of People MFAT NZ, Peter Taylor dan Unit Manager South-East Asia MFAT NZ, Jennifer Troup pada Kamis (7/9/2023). Dijelaskan, berbeda dengan Kementerian Luar Negeri RI, MFAT NZ memiliki dua struktur pegawai, yaitu specialist untuk menangani urusan SDM, pengadaan, keamanan, konsuler, protokol, acara, IT, dan administrasi. Selanjutnya adalah foreign officer yang berfokus terhadap kebijakan luar negeri dan diplomasi.
Bertemu Public Service Commission (PSC) New Zealand
Dalam pertemuan ini, perwakilan Indonesia diterima oleh Deputy Commissioner, System and Agency Performance Group PSC, Thor Gudjonsson selaku; Director, System and Agency Performance Group, Robert Anderson; dan Manager, Integrity, Ethics and Standards, Victoria Girling.
Kedua pihak menjelaskan peran mereka dalam pengelolaan manajemen SDM. Hal itu termasuk juga mendiskusikan hal terkait pembangunan manajemen talenta, manajemen kinerja, serta penegakan integritas, seperti netralitas dan kode etik kode perilaku public services.
Dari rangkaian kegiatan tersebut, KASN berharap dapat memperoleh gambaran, praktik baik, serta situasi terkini dari instansi negara sahabat terkait penerapan sistem merit. Ini juga sekaligus membangun koordinasi dan pemahaman yang lebih baik dengan ASN di kantor perwakilan RI sehingga memberikan gambaran yang lebih luas mengenai tantangan riil yang dihadapi dalam menerapkan sistem merit. (far/nqa)