Workshop tersebut diselenggarakan oleh KASN untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) dalam birokrasi pemerintah. Workshop juga, diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari pejabat daerah di bidang kepegawaian seperti Sekretaris Daerah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, dan ada pula dari akademisi perguruan tinggi.
Ketua KASN Sofian Effendi dalam sambutan pembukaannya mengatakan, upaya pemerintah untuk memperbaiki indeks efektivitas pemerintah mulai menunjukkan keberhasilan dengan naiknya Indonesia dalam indeks efektivitas pemerintah secara global dari peringkat 46 menjadi 53 dalam tiga tahun terakhir.
“Langkah-langkah melaksanakan sistem merit menunjukkan hasil yang signifikan dengan kenaikan indeks efektivitas pemerintah dalam tiga tahun berakhir,” ungkap Sofian Effendi.
Menurut Sofian Effendi, Indonesia masih jauh tertinggal dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan sistem merit bila dibandingkan dengan Tiongkok. Para pejabat disana, lanjut Sofian, telah dipilih melalui serangkaian ujian yang diawasi oleh kaisar yang berkuasa sejak 3000 tahun yang lalu.
“Sedangkan Indonesia baru fokus dengan sistem merit pada tiga tahun terakhir ini, sehingga masih ada intervensi politik yang mencoba mempengaruhi pelaksanaannya,” jelas Ketua KASN Sofian Effendi.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Trainer APSC Hellen Woittiez menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas kembali terselenggaranya kerjasama pelatihan “Getting That Selection Right” antara KASN dan APSC pada tahun 2018. Harapannya pelatihan tersebut bermanfaat meningkatkan kapasitas para panitia seleksi terbuka dalam memilih orang yang tepat untuk jabatan dalam pemerintahan.
“Australia sendiri telah lama melakukan perubahan dalam pelayanan sektor publik, diawali dengan mengubah dan mengganti para pejabat yang memiliki kewenangan namun tidak melaksanakan tugasnya dengan baik,” tutur Hellen Woittiez.