Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, untuk mencabut semua baliho pencalonannya sebagai bupati. Hal tersebut mengingat Harda saat ini masih berstatus aktif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Munculnya baliho-baliho Sekda Sleman sebagai calon bupati sempat viral di media sosial dan menjadi sorotan media massa. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menyulut konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan, serta berdampak negatif kepada citra ASN sebagai profesi yang netral.

Dalam klarifikasi KASN pada Jumat (7/7/2023) lalu, kepada Asisten KASN, Pangihutan Marpaung, Harda mengatakan ia tidak mengkoordinasi pemasangan baliho-baliho tersebut. Menurutnya, baliho itu merupakan ekspresi masyarakat terkait kinerjanya. Ia juga tidak tahu persis kapan baliho bergambar dirinya mulai bermunculan di beberapa titik di Sleman. 

Namun, setelah mengetahui pemasangan baliho tersebut, Harda Kiswaya mengaku sadar dan tidak melarang atau mencabut baliho yang terang-terangan mempromosikan dirinya sebagai figur calon Bupati Sleman. "Seharusnya setelah mengetahui pemasangan baliho yang mengatasnamakan dirinya sebagai calon bupati, segera harus dicabut untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan pribadi maupun golongan", ungkap Marpaung. 

Ke depan, untuk meminimalkan potensi pelanggaran netralitas ASN, KASN mendorong Pemkab Sleman untuk melakukan sosialisasi tentang netralitas ASN dan penandatanganan pakta integritas tentang netralitas ASN kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Sleman. (jkh/nqa)